Pages - Menu

Kamis, 26 Februari 2015

Project 2015 - "AKAR"


Butuh support ni kerabat blog :D hehehe. . . .
untuk tahun 2015 ini yosasensei.blogspot.com pengen bikin project buku baru judulnya "AKAR"



Berisi tentang semua yang tertahan didalam batin. hanya berharap dengan membaca ini bisa membuat kerabat blog tau perasaan orang-orang yang mungkin bisa dibilang selalu memberi "kode".
saat ini saya membutuhkan dukungan yang adalah inspirasi dari curahan-curahan perasaan kalian yang mungkin membuat kalian senang, sedih, atau juga depresi yang menjadi sebuah akar dari dilema-dilema hidup yang kerabat alami.

yappp. . . untuk minta dukungannya bisa kirim kisah kaliah di

email : yosasensei@gmail.com
PIN   : 32A98807
dan deadline pengirimannya hingga akhir Mei 2015 besok.

kalau kisahnya bagus akan saya urikan menjadi 'elegi kata-kata' yang kalian suka dan dalam.

berikut 'spoiler'-nya saya beri bagian prolog. .

Akar


Prolog :
Suara angin ini membuatku mengingat bisikan-bisikan lembut di masa lalu. Pelan, sejuk, segar, tak peduli dari manapun arah mereka berjalan. Sesekali mereka berlari, membuat syal yang kupakai mengikuti kemanapun mereka pergi. Indah rasanya memiliki jiwa seperti mereka, yang bebas kemanapun mereka pergi. Disini aku hanya duduk terpaku, meratapi akar-akar yang keluar dari dalam batinku hingga tak mampu lagi diriku untuk bangun. Sesekali tanganku menggenggam keras ketika mereka membawa hawa dingin menembus tubuhku. Tapi hanya diam yang bisa kulakukan, mematung tak berhati.
Matahari telah memancarkan sinar jingganya. Namun tak sedikitpun aku beranjak dari tempat aku berakar. Kupeluk lututku karna hawa dingin yang tak henti-hentinya mereka bawa. Ingin aku beranjak, tapi batinku sendiri sudah tak sanggup lagi untuk bergerak. Lemah! Sesaat aku iri dengan air yang sekarang kupandangi. Mereka bebas, sama dengan temannya yang masih saja berlari-lari membawa gumpalan-gumpalan hawa dingin. Tanpa terasa sesuatu yang hangat mengalir di pipiku. Kepalaku tertunduk. Terasa berat, kesal, mengapa mereka seenaknya saja keluar. Meski kuusap dengan syal-ku tetap saja mereka mengalir menghujani wajahku. Hingga sinar jingga termakan merah, aku tetap meringkuk basah tanpa isak.


...

Sekian ya kerabat blog, sekali lagi mohon partisipasi dan dukungannya dalam pembuatan buku ini.
untuk kata terakhir saya berika satu quote dari Bagian 1.

"... hanya berjalan memandang kosong. tak berarti apa-apa. seakan jalan yang kulalui ini hanyalah sebuah ilusi kehampaan..."

Terima kasih . .

salam saya

yosasensei@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar