Pages - Menu

Rabu, 23 Februari 2011

Cerpen Iant Series


CINTA SETULUS MERPATI
Dia duduk ditepi sungai, memandang ladang jagung yang indah. Rapi. Menghela nafas untuk memenuhi kadar oksigennya. Tapi wajahnya tak menggambarkan dia bahagia, dia terlihat seolah-olah kehilanga sesuatu yang dia cari. Cara memandang yang kosong tanpa arti, melangkah dengan gontai, tak tahu arah. Tiba-tiba sebuah titik air mengalih jatuh dari wajahnya. Dia menangis. Dia berlutut dengan tenang, menjatuhkan banyak kerlingan air mata.
Iant namanya, dia baru saja ditinggal oleh seorang yang ia sayangi. Tiap malam dia hanya dapat menatap kosong bintang-bintang yang bertebaran pada langit kelam. Dalam benaknya, dia ingin sekali mati, tetapi jika dia mati, itu akan menjadi sia-sia. Setidaknya dia sudah berada dibawah pengawasan organisasi mata-mata selama 2 tahun, sehingga dapat berfikir kritis. Tetapi gara-gara cinta, ia menjadi seperti itu.
“Cinta itu bagaikan racun yang mematikan, dapat membuat seseorang yang tak kuat harus meregang nyawa. AAAARRRGHHH…….napa sih harus gue!!”, teriak Iant didalam kamar.
Didalam kamar, iant merenung sambil mendengarkan lagu bondan prakoso. Duduk sambil memeluk kedua kakinya. Dia sudah tak mempunyai persediaan air lagi di matanya. Tidak seperti biasanya, iant yang dulu memburu Bloody Mary dengan berani, sekarang mengeluh karena cinta….tiba tiba handphonenya menerima SMS.
Putri: “hiks, aq dah g kuat….hiks”
Menerima message itu, raut wajah iant berubah. Yang tadinya sedih menjadi biasa. Ada apa gerangan dengan si putri. Iantpun membalas pesan tersebut.
Iant: “knpa nangis, kmu g perlu nangis. Hrusnya aq yg nangis. Klo ad mslah kmu bsa crita ox”
Putri: “cinta!!rumit”
Iant: “mangnya kmu knapa?”.
Putri: “aq skit Yan, adk mw cri yg seiman, tp cp?”
Iant:  “sma aq aj pha, temen-temen ma kluarga nyruh nyri yg seiman”, bales iant dengan hati
            yang berdebar-debar.
Putri: “sma ra, aq juga iy”
Iant : “Jadi, kmu mw kan nerima aq jadi bgian hdp kmu. Kta byak persamaan”.
Putri: “ah, serius pha Yan? Bukannya aq seharusnya ninggalin kmu?”
Iant:  “kmu g usah pergi, sbagai gantinya kumohn msuklah ke htiq. Kmu mw kn nerima aq”.
Putri: “tpi jk hbungan ddasari krena keadaan itu g baek”.
Iant : “tpi aq tlus Put, kmu mw kan nrima aq”.
Putri: “Heem aq mw, tpi ad syaratna”.
Iant : “hm, syrat? Apa?”
Putri: “aq cma mw kmu jgn bwt aq kcewa, jgn bwt aq sdih, jgn boongin aq, aq g suka kebohngn”.
Iant: “aq akn penuhi itu swa, aq g akan bwt kmu kcw, sdh, dan mboongin kmu”.
Putri: “makasih ea, akhirny aq dpt ap yg aq inginkn. Mkasih”.
Iant: “Heem sma-sma cntaq”.
Mulai saat itu, raut wajah iant berbeda dari 9 jam yang lalu. Ceria, penuh harap, bahagia. Tepat saat itu disampingnya terdapat bolpoin dan kertas. Dia langsung tuangkan kebahagiaannya itu dalam puisi.
CINTA SETULUS MERPATI
Kau datang saat aku belum mengharapkanmu,
Kau pergi saat aku membutuhkanmu,
Tetapi kau abadi dalam hatiku,
Karna kau tlah membuat hatiku tak pernah layu.

Kau la harapan seindah pelangi,
Kaulah kebahagiaan selembut angin yg tak akan mati
Berhembus kencang tanpa henti
Ku jaga bagaikan anugrah yang Kan kunikmati nanti
Karena Cinta Setulus Merpati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar